Hari-hari terlampau getir mendudukan hamba dipojok kubangan yang terbuang
Lintasi jalan redup yang terasingkan
Menikmati denyut krikil diatas pijakan
Mengawini keadaan dalam kesendirian
Jauh hatiku meragu lari dari maksud hati
Mendapati pikir niscaya terabaikan
Pada kekosongan hidup yang terendam penantian
Dalam tawa yang tak mampu terbagi
Pada sendu yang tiada mengisi
Mengecap rasa dalam kesendirian ini
Jujur, hati tak mampu kurajut lagi kini
Menyulam cinta pada mereka yang sempurna
Dalam lembaran perjalanan saat termimpikan
Pada senyuman terindah angan-angan
Dari sisa tidur dalam kubangan yang terbuang
Sampai kapan asa ini kugenggam
Dapati menatap puing-puing harapan yang ku hancurkan
Berdiri akan keberanian yang gentar
Yang justru tenggelam dalam kubangan yang terbuang
Namun adakah kira dirimu datang membayang
Wahai engkau berani bersanding diatas altar keterbatasan
Menari bersama diatas hasrat tiada arti
Ingin merasakan denyut nadi yang terlahir mati
teriak berontak menantang kehidupan dan memeluk hati berduri
Membela nistaku ditengah-tengah kemegahan
pada kutukan kubangan penantian
Bilakah mampu menggenggam tanganku dalam kesendirian
Dirimu mereka dya,…akankah mengulurkan tangan
Atau sebaliknya mendorong aku lebih tenggelam…
susahx mhie itu kata2 z mngerti paw,,,,,,terlalu hiper,,,,,,heheheheheheehehe
BalasHapusyg ada hiper lengeh,,,hehehehehe
Hapus