Malam gelap tiada bercahaya
Egoku berdoa kapankh matahari datang untuk menertawakanku
bersembunyi dilorong-lorong gelap kekalutan
Dalam ketakutan mengahadapi cerita dilaut kehidupan
Dua perahu cintaku saling bertabrakan
Digiring oleh ganasnya badai-badai keadaan
satu perahu adalah perahu yg menjadikan aku
meng-adakan aku yg memuat barang2 kehidupan & masa depan
Satu perahu lagi menjadikan aku tegar yg memuat kemesraan
Dua perahu bertarung untuk berlabuh didalam hati
Kurusak perahu kemesraan untuk menenangkan pertikaian pikiranku
Kuhancurkan, kusakiti, & kutinggalkan dengan penuh kepedihan & cinta.
Perahu yang ku tinggalkan kini dipungut oleh orang yang lebih mengerti cinta
Dibangunnya perahu itu dengan sekejap mata untuk berlabuh dihatinya.
Hati ini kini pucat tanpa barang2 muatan.
Inginku menangis tapi kejantananku tak ingin dipermalukan
Karena begitu berat hatiku menimbang cinta.
Tong – tong jiwaku meluap berisi butiran – butiran rindu terlarang
Semakin ku tumpah & ku buang, rasa ini makin terisi & meluap
Angin,,,, haruskah ku bahagia dalam kemunafikan ……..
Karang ….haruskah ku sedih dalam pendustaan….
Ya tuhan kenapa engkau menciptakan perahu cinta…….
Senin, 05 Maret 2012
Sabtu, 03 Maret 2012
KESENDIRIAN INI
Jerit gelisah kian menyeret hati
Hari-hari terlampau getir mendudukan hamba dipojok kubangan yang terbuang
Lintasi jalan redup yang terasingkan
Menikmati denyut krikil diatas pijakan
Mengawini keadaan dalam kesendirian
Jauh hatiku meragu lari dari maksud hati
Mendapati pikir niscaya terabaikan
Pada kekosongan hidup yang terendam penantian
Dalam tawa yang tak mampu terbagi
Pada sendu yang tiada mengisi
Mengecap rasa dalam kesendirian ini
Jujur, hati tak mampu kurajut lagi kini
Menyulam cinta pada mereka yang sempurna
Dalam lembaran perjalanan saat termimpikan
Pada senyuman terindah angan-angan
Dari sisa tidur dalam kubangan yang terbuang
Sampai kapan asa ini kugenggam
Dapati menatap puing-puing harapan yang ku hancurkan
Berdiri akan keberanian yang gentar
Yang justru tenggelam dalam kubangan yang terbuang
Namun adakah kira dirimu datang membayang
Wahai engkau berani bersanding diatas altar keterbatasan
Menari bersama diatas hasrat tiada arti
Ingin merasakan denyut nadi yang terlahir mati
teriak berontak menantang kehidupan dan memeluk hati berduri
Membela nistaku ditengah-tengah kemegahan
pada kutukan kubangan penantian
Bilakah mampu menggenggam tanganku dalam kesendirian
Dirimu mereka dya,…akankah mengulurkan tangan
Atau sebaliknya mendorong aku lebih tenggelam…
Kamis, 01 Maret 2012
TAMBAHAN HIDUPKU
Pagi ini bhatin masih bisa melihat surya lagi
Terbaring meratapi sekat sadar dan terpejam
Melewati nikmatnya mimpi buruk bergelayut
Telah bertarung tenaga dan angan
Pada maya yang nyata bertualang
Aku rindu hidup ini
Mengecap pagi penuh berkah derita
Jiwa teranyar mengawali seret kaki
Berjalan lagi pada lembaran putih tuk ku nodai
Tabur pedih akan cinta
Hitam putih janji teruji
Kutinggal pergi asa disana
Mulai lagi menggapai hasrat baru dalam desiran darah
Berdandan aku ingin berganti
Melepas noda kusam ini
Hilang pergi tinggalkan aku
Teriak merampas nafas meradang kini
Menelan doa pada jalan yang akan terentasi
Hari ini aku mengenang lagi
Hidupku kian berdetik semakin berlalu
Bertambah usia pada iringan waktu
Meski tak mampu tersenyum untuk 100 tahun lagi
Hari ini aku bahagia lagi
Kesempatan berjalan meniti lintasannya
Merombak kembali yang pernah mati
Menanam janji yang terhancurkan
Berserakan pada ruang-ruang hati nan kosong
Ah entahlah
Aku masih bisa mencoba
Dengan segala ulur tanganku menghempas
Berdiri pada tulang-tulang bergantung pada angan
Tuk melihat cahaya hidupku
Terselubung gelap debu jalanan
Meski hidup itu tak mampu 100 tahun lagi
Terimakasih tuhan
Kesempatan berlari akan kugenggam
dengan mereka
yang menatapku dengan senyum
Langganan:
Postingan (Atom)